Tips Menulis: Variasi Alur dalam Cerita (Bag ke-2)
Oleh Isa Alamsyah
Oleh Isa Alamsyah
Ada beberapa variasi alur yang kita bisa kita pilih ketika membuat cerita.
Dari waktu terjadinya peristiwa alur bisa dibagi menjadi:
Pertama Alur Maju atau kronologis atau Progesi: Cerita dimulai dari urutan apa yang terjadi lebih dahulu lalu berurutan kejadian berikutnya dan berikutnya sampai ending.
Kedua alur Mundur (Flash back) atau Regresi: Cerita dimulai dari satu kejadian terakhir lalu kembali ke masa sebelum kejadian tersebut berlangsung.
Ketiga alur campuran: Adalah alur gabungan unsur kronologis dan flash back digabung (ada kronologisnya dan flash back-nya).
Pertama Alur Maju atau kronologis atau Progesi: Cerita dimulai dari urutan apa yang terjadi lebih dahulu lalu berurutan kejadian berikutnya dan berikutnya sampai ending.
Kedua alur Mundur (Flash back) atau Regresi: Cerita dimulai dari satu kejadian terakhir lalu kembali ke masa sebelum kejadian tersebut berlangsung.
Ketiga alur campuran: Adalah alur gabungan unsur kronologis dan flash back digabung (ada kronologisnya dan flash back-nya).
Tetapi itu teori lama yang sudah banyak dibongkar saat ini karena ternyata ada kreativitas yang muncul sekarang ini. Sekarang ini ada alur cut to cut, bertingkat waktu, dan alur waktu.
Peristiwa berlangsung di waktu sama dengan orang yang berbeda tokoh yang berbeda. Tapi ternyata mereka ada hubungan dan hubungannya tidak selalu sebab akibat. Contoh ini bisa dilihat di film Babel (bintang Brad Pit) atau di cerpen Emak Ingin Naik Haji (di buku Ummi - terbitan Republika)
Alur bertingkat waktu (Alur lintas waktu), ini istilah saya sendiri karena belum banyak yang membahasnya. Alur bertingkat waktu yang saya maksud adalah alur yang satu orang yang sama berada dalam dua atau lebih zona waktu yang sama. Biasanya alur seperti ini terkait dengan kisah yang berhubungan dengan mesin waktu, mimpi, halusinasi, dll. Contohnya di film inseption, de javu.
Di inseption ada beberapa peristiwa, dilakukan oleh tokoh yang sama di waktu bersamaan pada tingkat kesadaran berbeda. Dalam keadaan tidur si tokoh melakukan aksi di tingkat kesadaran pertama—lalu aksi lain di tingkat kesadaran kedua dan seterusnya. Pendekatan ini setahu saya belum pernah dilakukan sebelumnya di kisah lain.
De Javu (Danzel Washington), kisah yang menggunakan time machine juga atau lompatan waktu sering menggunakan alur sejenis ini. Alur bertingkat waktu ada juga yang membingungkan dan ada yang tidak mungkin tapi meninggalkan pertanyaan menarik yang tidak terjawab.
Misalnya Terminator. Ada pimpinan pemberontak di masa depan (nama A) mengirim orang kepercayaannya (B) yang ke masa lalu untuk mengawal seorang perempuan (C). Perempuan itu mau dibunuh oleh pemerintah zalim yang mengirimkan robot (Arnold Swezneger) karena ia nanti menjadi ibu dari kepala pemberontak (A). Dengan membunuh sang ibu (C) maka si kepala pemberontak (A) tidak akan lahir. Anehnya di kisah digambarkan karena si pengawal (B) begitu melindungi sang perempuan ibu (C) akhirnya mereka jatuh cinta. Dari hubungan cinta itulah akhirnya si C hamil dan mempunyai anak (A).
Jadi aneh kan? B dikirim dari masa depan oleh A untuk mengawal ibunya (C) tapi ternyata justru (A) lahir akibat hub cinta B dan C. Logika menjadi membingungkan tapi film itu sukses luar biasa. Karena sudah bermain di luar logika waktu yang biasa.
Kesimpulannya alur berdasarkan waktu dibagi menjadi:
Alur maju - kronologis - progresif – krognitif.
Alur mundur - flash back - regresi - tak krognitif.
Alur campuran (gabungan keduanya).
Cut to cut.
Alur bertingkat waktu (lintas waktu).
Alur maju - kronologis - progresif – krognitif.
Alur mundur - flash back - regresi - tak krognitif.
Alur campuran (gabungan keduanya).
Cut to cut.
Alur bertingkat waktu (lintas waktu).
Lalu mana yang lebih baik? Semua tergantung pada penceritaannya:
Alur flash back menarik karena peristiwa penting disajikan terlebih dahulu tapi harus membangun penasaran pembaca kenapa itu terjadi. Kalau gagal bisa membuat pembaca tidak membaca karena sudah tahu endingnya.
Alur kronologis harus pandai membangun peristiwa demi peristiwa sehingga pembaca mau baca sampai habis.
Alur campuran dan cut to cut lebih punya keleluasaan.
Alur bertingkat waktu—time machine—harus cerdas membangun logika baru. Ini sangat sulit, tapi kalau berhasil sangat memuaskan.
Kalau mau meperdalam alur ini film yang sangat bagus buat pembelajaran:
* Babel;
* My Name is Khan;
* 3 Idiot (India);
* Slumdug Millionaire;
* Crash;
* Vantage Point; (ini alurnya gila)
* How I Met Your Mother; (alurnya gila)
* My Name Is Earl, dll.[]
Belum ada tanggapan untuk "Variasi Alur dalam Cerita"
Posting Komentar