“Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka atas orang yang mengucapkan ‘laa ilaaha illallah’ yang hanya mengharap wajah Allah.” [HR. Al-Bukhori: 1/154 dan Muslim: 1/455]
Sungguh begitu memilukan fenomena yang terjadi pada sebagian masyarakat kita, di mana mereka telah berulang kali mengucapkan kalimat tauhid uluhiyah “laa ilaaha illallah” namun peribadahan kepada selain Allah masih saja tetap laris manis.
Fenomena pengobatan alternatif oleh para dukun berkedok ustad dan orang jahil berkedok habib dan gemarnya masyarakat berobat pada mereka, memfasilitasi bid’ah mereka , ngalap berkah dan ibadah kepada kuburan serta ahli kubur, dan lain sebagainya dari perkara syirik dan bid’ah cukup membuat hati pilu bahkan sakit tak terkira.
Bagaimana hati tidak pilu dan sakit sementara Allah Azza wa Jalla Robb kita yang Esa dalam hak rububiyah maupun uluhiyah dengan amat mudah mereka sekutukan dengan makhluk-Nya. Naudzu billahi minasy syirki..
Maka serukan persaksian atas kalimat tauhid “laa ilaaha illalloh”. Dan pahamilah hakikat serta maknanya, lalu penuhi syarat-syaratnya. Semoga kita menjadi saksi-saksi bagi Allah atas ke-Esa-an-Nya...
Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah Kunci 8 Pintu Surga, orang yang mengucapkannya bisa masuk lewat pintu mana saja yang dia sukai.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa mengucapkan: saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, dan (bersaksi) bahwa ‘Isa adalah hamba Allah dan anak dari hamba-Nya, dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam serta Ruh dari-Nya, dan (bersaksi pula) bahwa surga adalah benar adanya dan neraka pun benar adanya, maka Allah pasti akan memasukkannya ke dalam surga dari delapan pintu surga yang mana saja yang dia kehendaki.”
[HR. Muslim no. 149]
Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah amal yang paling utama, paling banyak ganjarannya, menyamai pahala memerdekakan budak dan merupakan pelindung dari gangguan setan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa mengucapkan ‘laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syay-in qodiir’ [tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu] dalam sehari sebanyak 100 kali, maka baginya sama dengan (memerdekakan) sepuluh budak, dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 kejelekan, dan dia akan terlindung dari setan pada siang hingga sore harinya, serta tidak ada yang lebih utama darinya kecuali orang yang membacanya lebih banyak dari itu.”
[HR. Bukhari no. 3293 dan HR. Muslim no. 7018]
[HR. Bukhari no. 3293 dan HR. Muslim no. 7018]
Belum ada tanggapan untuk "Memaknai Kalimat Laa ilaaha illallah"
Posting Komentar